INIGRESIK.COM – Politik Apartheid merupakan politik pemisahan penduduk berdasarkan ras yang diterapkan di Afrika Selatan sejak tahun 1948 hingga 1993.
Periode pertama dikenal dengan baaskap. Dalam periode ini yang terjadi di Afrika Selatan adalah Afrikaner berkuasa dan memiliki supremasi atas kulit putih
Pemerintah mengeluarkan sebuah undang-undang yang melarang bangsa kulit hitam membeli tanah di luar areal pemukimannya. Undang-undang itu disebut Land Act
Penduduk Afrika Selatan dibagi menjadi 4 golongan yaitu
1.Kulit putih (keturunan Eropa),
2.Kulit berwarna (berdarah campuran),
3.Suku bangsa bantu (suku asli bangsa Afrika),
4.Orang Asia (orang Pakistan dan India)
Latar belakang munculnya masalah Apartheid adalah kemenangan Partai Nasional Afrika saat pemilu tahun 1948.
Setelah itu, rezim Partai Nasional Afrika secara resmi mendeklarasikan Afrika Selatan sebagai negara kulit putih, dan kelompok ras lain tidak memiliki hak-hak politik dan warga negara penuh.
Bahkan Perdana Menteri Afrika Selatan, Hendrik F Verwoerd (1958-1966), menyebut bahwa sebuah kesalahan besar jika masyarakat Afrika Selatan hidup dalam kesetaraan dan persamaan hak. Dalam hukum Apartheid, diberlakukan pembagian ruang hidup sebanyak 87 persen wilayah Afrika Selatan bagi golongan kulit putih.
Sedangkan sisanya, atau sebanyak 13 persen wilayah Afrika Selatan diberlakukan bagi golongan kulit hitam.
Gerakan African National Congress (ANC) yang dipimpin oleh Nelson Mandela. pada tanggal 21 Februari 1991 Presiden Frederik Willem de Klerk resmi mengumumkan penghapusan sistem Politik Apartheid di hadapan sidang parlemen Afrika Selatan. Politik Apartheid bertentangan dengan HAM.
Nelson Mandela adalah rakyat Afrika Selatan yang secara konsisten berjuang menentang rezim apartheid yang rasialis. Ia berkoalisi dengan kulit berwarna (kulit kuning) untuk memperkuat partai hingga mencetuskan freedom charter sebagai program perjuangan ANC.
Pieter Botha tidak tinggal diam, ia menumpas setiap perlawanan dengan menjebloskan tokoh-tokoh kulit hitam ke penjara termasuk Nelson Mandela yang mendekam di penjara selama 27 tahun.
Namun, hal ini tak menjadi halangan, namanya kembali populer saat terpilih menjadi Sekjen ANC dan melakukan perjuangan secara rahasia. Ia yang memimpin pemogokan selama tiga hari pada 29-31 Mei 1961 dan berujung dijebloskan penjara 5 tahun.
Sejumlah kawanan tokoh lain dari ANC juga ikut ditangkap. Mereka dituduh bersengkongkol menumbangkan pemerintah dan dihukum penjara seumur hidup di Pulau Robben Cape Town.
Selama di penjara, terjadi kampanye dan aksi protes pembebasan Mandela sejak tahun 1982. Di tahun 1988 pada ulang tahun Nelson Mandela ke 70 dirayakan oleh bangsa Afrika dengan konser musik selama 120 jam non stop disiarkan di 50 negara.
Kampanye ini membuat banyak negara simpati dan mengecam pemerintah Apartheid secara politik maupun ekonomi untuk turun. Akhirnya tahun 1970, Pieter Botha mengurangi undang-undang Apartheid meski tidak keseluruhan
Di tahun 1990, Ferdinand Willem membebaskan Nelson Mandela dan pada sidang parlemen 21 Februari 1991, ia menghapus undang-undang tentang Group Areas Act, Land Act, dan Population Registration Act.
Setelah melalui perjuangan panjang, Presiden Frederik Willem de Klerk, yang memimpin Afrika Selatan periode 1989-1994, akhirnya mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi sistem politik Apartheid pada 21 Februari 1991.