Letaknya 300 M sebelah tenggara makam Sunan Giri, dinamakan Telaga Pegat karena memisahkan (Jawa : pegat ) dua gunung yaitu Gunung Bagong dan Gunung Patireman.
Pada musim kemarau telaga ini kering sedang pada musim hujan airnya kadang-kadang meluap keluar dari telaga. Untuk menyalurkan luapan itu, maka dibuatlah pintu air. Pada waktu membuat telaga inilah Sunan Giri memimpin ribuan orang untuk mengerjakan telaga tersebut.
Seperti halnya di Telaga Kembar, Telaga Pegat atau ditempat lainya maka salah satu ajaran yang disematkan adalah dilarang mengeluarkan celaan dalam bentuk apapun. Yang menarik di dalam telaga ini banyak dihuni oleh ikan. Setiap kali orang yang meluangkan waktu ber-rekreasi menyempatkan untuk mengail ikan tersebut.
Walaupun demikian, sebagian orang mempercayai bahwa ikan hasil tangkapan tersebut tidak untuk dijual belikan, namun untuk makanan sehari hari Selain dari pada itu bagi mereka yang percaya bahwa air telaga pegat bisa menyembuhkan bermacam-macam menyakit seperti reumatik, sakit kudis, angin merah (mati setengah), bisa sembuh denagan sebab mandi Tekaga Pegat. Telaga ini di buat pada tahun saka candra sengkala :
“Telaga Pegat padusaning wong (1401 Saka)” (sumber: buku “sejarah dan dakwh islamiyah sunan giri” cetakan kesatu tahun 1975)