GRESIK – Gresik menjadi kota perdagangan yang penting sekitar awal abad 20. Waktu itu Gresik sangat dikenal sebagai kota saudagar dan syahbandar. Salah satu buktinya adalah keberadaan Stempel kuno dan Timbangan kuno yang biasa digunakan sebagai alat perdagangan waktu itu
Sekarang, cerita itu sudah beralih 180 derajat sehingga banyak pabrik dan warga Gresik menjadi pekerja, kuli dan karyawan pabrik asing maupun lokal.
Bukti sederhana tentang kejayaan masa silam itu terlihat dari barang-barang kuno koleksi
Bukti sederhana tentang kejayaan masa silam itu terlihat dari barang-barang kuno koleksi
Oemar Zainuddin atau biasa yang disapa Cak Noot, warga Kampung Kemasan, Kelurahan Pekelingan, Kecamatan/Kabupaten Gresik memiliki data dan beberapa bukti tentang kejayaan Gresik waktu itu, salah satunya adalah stempel bertuliskan ‘LEDER FABRIEK TLOGOPODJOK. H.SAKDAN, GRISSEE, 1924. Pada stempel tersebut juga ada logo burung elang.
Ada juga stempel lain untuk memberi cap pada bukti surat jalan pengiriman barang sesuai pesanan dari berbagai kota di Pulau Jawa, seperti Semarang, Bojonegoro, Banyuwangi dan Jakarta.
Ada juga stempel lain untuk memberi cap pada bukti surat jalan pengiriman barang sesuai pesanan dari berbagai kota di Pulau Jawa, seperti Semarang, Bojonegoro, Banyuwangi dan Jakarta.
“Pengiriman mulai dari Panarukan sampai Jakarta itu ada. Kuitansi-kuitansi pengiriman itu juga masih ada. Dan saya simpan,” ujar cak Noed seperti dikutip dari Harian Surya. Stempel tersebut untuk dicap ke kulit-kulit hewan yang akan dikirim ke pemesan, sehingga tidak sampai dipalsukan dan sebagai bukti barang tersebut asli Gresik.
sumber : surya.co.id Tribunnews.com