INIGRESIK.COM – Kasus Kekerasan Viral di Media Sosial Kasus dugaan kekerasan yang dialami seorang perempuan asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi viral setelah dibagikan melalui akun Instagram bernama @a.armilaam. Dalam unggahannya, perempuan tersebut mengaku menjadi korban kekerasan fisik dan seksual yang dilakukan oleh kekasihnya berinisial ANR (20), warga Kecamatan Duduksampeyan.
Ia mengungkapkan bahwa kekerasan ini telah berlangsung sejak awal tahun 2024 dan terus terjadi akibat konflik dan miskomunikasi di antara keduanya. Unggahan ini langsung menyedot perhatian masyarakat, memicu berbagai tanggapan di media sosial, dan mendorong pihak kepolisian untuk segera bertindak.
Polisi Lakukan Penyelidikan Cepat Menanggapi laporan yang telah masuk, Satreskrim Polres Gresik bergerak cepat. Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai proses penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi, baik dari pihak pelapor maupun terlapor. “Kami telah menerima pengaduan dari korban dan menaikkannya ke tahap pelaporan. Saat ini, penyelidikan sedang dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” jelas AKP Abid Uais, Minggu 19 Januari 2025. Ia juga menambahkan bahwa hasil pemeriksaan lanjutan akan segera disampaikan setelah penyelidikan rampung.
BACA JUGA : Wabah PMK Merebak di Gresik: Ratusan Sapi Terinfeksi, Peternak Cemas
Pengakuan Korban yang Menggugah Perhatian Dalam unggahannya, @a.armilaam menceritakan detail kekerasan yang ia alami selama menjalin hubungan dengan ANR. Ia mengaku sering diseret, dipukul, ditonjok, bahkan dilempar oleh pelaku. Selain itu, ia juga menyebut bahwa dirinya mengalami kekerasan seksual yang membuatnya trauma mendalam.
“Awalnya saya ingin melaporkan kasus ini, tapi pelaku berhasil memanipulasi pikiran saya hingga saya luluh,” tulisnya. Korban juga menambahkan bahwa mediasi antara kedua keluarga sudah pernah dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil, bahkan memperkeruh situasi karena salah satu pihak merasa disudutkan.
Kondisi Psikologis Korban Dalam unggahan yang sama, @a.armilaam juga mengungkapkan dampak psikologis yang ia alami akibat kekerasan tersebut. Ia sering mengalami serangan panik (panic attack) dan menjadi mudah marah karena trauma. Korban merasa semakin tertekan karena laporan yang ia sampaikan ke Polres Gresik belum menunjukkan perkembangan yang berarti setelah lebih dari seminggu. Permintaan bantuan korban ini mendapatkan simpati luas dari warganet, yang mendorong pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan.
Respons Masyarakat dan Langkah Polisi Kasus ini memicu diskusi hangat di media sosial, dengan banyak warganet yang menyuarakan dukungan untuk korban. Mereka berharap proses hukum berjalan dengan transparan dan cepat agar keadilan dapat ditegakkan. Di sisi lain, Polres Gresik memastikan bahwa pihaknya serius menangani kasus ini.
“Penyelidikan masih berlangsung, dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah proses selesai,” tegas AKP Abid Uais. Sementara itu, korban berharap kasusnya dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap hubungan yang tidak sehat dan berani melaporkan kekerasan yang dialami