Komunitas Wartawan Gresik (KWG) , Senin (3/9/2016) melakukan aksi solidaritas atas kekerasan yang dilakukan oknum TNI di Madiun kepada sesama jurnalis NET TV, Minggu (2/9/2016).
Aksi solidaritas ini mengecam tindakan oknum TNI Madiun atas kekerasan terhadap wartawan saat tugas peliputan.
Aksi solidaritas ini mengecam tindakan oknum TNI Madiun atas kekerasan terhadap wartawan saat tugas peliputan.
“Banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan oknum TNI. Sebelumnya di Medan, kini di Madiun Madiun. Kami Komunitas Wartawan Gresik meminta tindakan tegas petinggi TNI agar mengusut tuntas oknum pelaku kekerasan terhadap wartawan,” kata Deny Ali Setiono, koordinator aksi sekaligus anggota KWG seperti dikutip dari tribunnews
Aksi teaterikal juga mewarnai aksi solidaritas ini. Dua wartawan diinjak -injak dan ditaburi bunga sebagai bentuk matinya hati nurani oknum TNI.
“Mendesak Pemerintah agar mengembalikan fungsi tugas TNI yaitu menjaga pertahanan negara. Kita juga mendorong Dewan Pers dan juga Komnas HAM RI agar mengusut tuntas setiap tindakan yang mengancam keselamatan wartawan,” katanya.
“Mendesak Pemerintah agar mengembalikan fungsi tugas TNI yaitu menjaga pertahanan negara. Kita juga mendorong Dewan Pers dan juga Komnas HAM RI agar mengusut tuntas setiap tindakan yang mengancam keselamatan wartawan,” katanya.
Sementara, Ketua KWG Ika F Hidayat, mengatakan, tindakan kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan semua pihak harus mendapatkan perhatian serius oleh Dewan Pers sehingga tidak terjadi lagi tindak tersebut.
“Kasus-kasus lama kekerasan terhadap wartawan banyak yang belum tuntas sehingga perlu penyikapan tegas dari Dewan Pers. Perlu ada evaluasi dan tindakan tegas sebab tugas wartawan dilindungi oleh Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” kata Ika, kontributor Rajawali TV.
“Kasus-kasus lama kekerasan terhadap wartawan banyak yang belum tuntas sehingga perlu penyikapan tegas dari Dewan Pers. Perlu ada evaluasi dan tindakan tegas sebab tugas wartawan dilindungi oleh Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” kata Ika, kontributor Rajawali TV.
Sumber : Tribunnews