“Pengguna narkoba dari pelajar meskipun sifatnya bukan high class, atau pengkonsumsi pil koplo cukup tinggi. Untuk itu, sebagai antisipasinya peran serta orang tua maupun guru harus dikedepankan,” kata Ketua BNNK Gresik, AKBP Agustianto di sela-sela Aksi Sekolah Bersih Narkoba 2015 di GOR Tri Dharma Petrokimia, Sabtu (5/9/2015).
Agustianto menerangkan selain mengkedepan peran serta orang tua dan guru, BNNK Gresik juga telah membentuk satgas di tiap desa guna mengantisipasi maraknya peredaran narkoba di desa-desa.
“Untuk yang di sekolah-sekolah BNNK Gresik sudah melakukan sosialisasi melalui aksi sekolah bersih narkoba.
Langkah ini diambil agar para pelajar menjauhi bahaya narkoba. Sedangkan di tingkat desa nantinya satgas yang telah dibentuk diharapkan bisa melakukan sosialisasi yang sama,” ujarnya.
BNNK Gresik lanjut Agustianto, juga berupaya merehabilitasi para penyalahguna narkoba agar bisa pulih seperti sedia kala. Hal ini menurutnya untuk mengantisipasi semakin tingginya penyalahgunaan narkoba.
“Ada 170 orang telah menjalani rehabilitasi.
Dari jumlah itu, didominasi masyarakat umum. Sedangkan kalangan pelajar hanya 5 persen,” paparnya.
Saat ditanya pola peredaran narkoba di daerah Gresik. Dijelaskan Agustianto, pola masuknya berasal dari luar. Untuk itu, BNNK Gresik terus berupaya memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Gresik dan sekitarnya.
“Diperlukan kepedulian, kepekaan serta dukungan para pelajar, orang tua, dan guru. Sebab, mencegah penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba di tanah air tidak semudah seperti membalikan telapak tangan,” pungkasnya
sumber : beritajatim com