INIGRESIK.COM – Gresik adalah kota pelabuhan yang memiliki peran strategis dalam perdagangan pada masa kerajaan di Nusantara. Dikenal sebagai salah satu pelabuhan tertua di Indonesia, Gresik menjadi persinggahan bagi para pedagang dari Arab, India, dan Cina. Pada abad ke-15, Gresik menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa, terutama dengan peran tokoh Wali Songo.
• Sunan Giri: Pejuang Islam dari Gresik
Salah satu tokoh penting dalam sejarah Gresik adalah Sunan Giri, seorang ulama besar dan salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa. Lahir dengan nama Raden Paku, Sunan Giri mendirikan pesantren di bukit Giri yang kini dikenal sebagai Bukit Giri Kedaton. Dari sinilah ajaran Islam tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia bagian timur. Makam Sunan Giri, yang terletak di puncak bukit, kini menjadi salah satu tujuan ziarah utama di Indonesia, menarik ribuan peziarah setiap tahun.
• Tradisi Grebeg Syawal
Setiap tahun, setelah Idul Fitri, Gresik merayakan Grebeg Syawal, sebuah tradisi untuk memperingati wafatnya Sunan Giri. Dalam acara ini, ribuan masyarakat berkumpul di sekitar Makam Sunan Giri untuk berdoa dan mengikuti berbagai prosesi budaya. Selain itu, perayaan ini juga diiringi oleh pertunjukan seni tradisional, bazar makanan khas, dan pameran kerajinan lokal.
• Warisan Arsitektur Gresik
Gresik tidak hanya kaya akan sejarah agama, tetapi juga memiliki situs-situs bersejarah yang memperlihatkan kejayaan masa lalu, seperti Masjid Jami’ Gresik yang didirikan pada tahun 1419, menjadikannya salah satu masjid tertua di Indonesia. Selain itu, terdapat pula bangunan kolonial yang masih berdiri tegak di kawasan kota lama, mengingatkan kita pada peran Gresik dalam perdagangan internasional di masa kolonial Belanda.
• Kerajinan dan Seni Budaya Lokal
Gresik juga dikenal dengan kerajinan tangan lokal seperti pudak, makanan khas yang terbuat dari tepung beras dan kelapa, serta batik khas Gresik yang memiliki corak unik yang terinspirasi dari alam dan sejarah kota ini. Tari-tarian tradisional, seperti Tari Damar Kurung, sering dipertunjukkan pada acara-acara budaya lokal, menggambarkan semangat masyarakat Gresik yang terus melestarikan tradisi leluhur mereka.