IniGresik.Com
  • Home
  • Artikel
  • Kuliner Gresik
  • Wisata Gresik
  • Budaya Gresik
  • Buy Now

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Gresik United Sukses Raih Poin Penuh Lawan Persekat Tegal Laga Awal Liga 2

September 10, 2023

Nyalakan Flare Saat Prewedding di Bukit Teletubbies TNBTS Probolinggo, Manajer WO Jadi Tersangka

September 7, 2023

Tampilkan “Pencak Macan” dan Louncing ILP, Yayasan Al Ibrah Gelar Milad ke-34

August 26, 2023
Facebook Twitter Instagram
Trending
  • Gresik United Sukses Raih Poin Penuh Lawan Persekat Tegal Laga Awal Liga 2
  • Nyalakan Flare Saat Prewedding di Bukit Teletubbies TNBTS Probolinggo, Manajer WO Jadi Tersangka
  • Tampilkan “Pencak Macan” dan Louncing ILP, Yayasan Al Ibrah Gelar Milad ke-34
  • Bangkitkan Ekonomi Lokal Lewat Jejaring UMKM, Bumdes Yosowilangun Tekankan Kolaborasi
  • Jual Cepat Satu Set Kamera Sony A6000 Plus Bonus
  • Mengenal Raden Santri (Sunan Gresik) Kakak Kandung Sunan Ampel, Pelopor Dakwah Islam di Madura dan NTB
  • Catering WK Kantongi Sertifikat Standard Terverifikasi, Berikan Rasa Aman Industri di Gresik
  • Tercatat Sebagai Pemegang Hak Kekayaan Intelektual SIWALAN, Inilah 5 Kecamatan Produsennya
  • Komunitas
  • Logo Media Partner IniGresik.Com
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Contact Us
  • Karir
Facebook Twitter Instagram
IniGresik.ComIniGresik.Com
Subscribe
Thursday, September 28
  • Home
  • Artikel
  • Kuliner Gresik
  • Wisata Gresik
  • Budaya Gresik
  • Buy Now
IniGresik.Com
Home»Artikel

Sejarah Songkok atau Kopyah dari Beberapa Versi

By June 3, 2017Updated:March 27, 2021 Artikel No Comments3 Mins Read
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
Fez – Peci Khas Turki

Peci, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki pengertian sebagai penutup kepala untuk pria.

Terbuat dari kain atau bahan lain dibentuk meruncing kedua ujungnya. Sebutan lainnya, yakni kopiah atau songkok. Sedangkan, di belahan dunia lain seperi Eropa dan Amerika masyarakatnya menyebut kopiah atau peci itu dengan nama Kufi. taqiyat, topi fez, songkok, dan lainnya. 

Meski ketiganya berfungsi sama sebagai penutup kepala, sejarahnya berbeda-beda. Peci misalnya, dalam sejarah pada masa penjajahan Belanda disebut Petje. Yaitu, dari kata Pet yang diberi imbuhan je.

Sedangkan kopiah diadopsi dari bahasa Arab, kaffiyeh atau kufiya. Namun, wujud asli kaffiyeh berbeda dengan kopiah. Sementara, songkok dalam bahasa Inggis dikenal istilah skull cap atau batok kepala topi, sebutan oleh Inggris bagi penggunanya di Timur Tengah.

Di wilayah Indonesia atau Melayu yang pernah dijajah Inggris, kata tersebut mengalami metamorfosa pelafalan menjadi skol kep menjadi song kep dan sampai menjadi song kok. Kata songkok pernah populer di era kebangkitan nasional.

———————————————————————————————————————-

Sedikit tambahan terkait tulisan yang pernah dimuat dengan judul Sejarah Kopiah “Pesantren, Nasionalisme dan Patriotisme”. Membahas terkait sejarah kopyah memang menarik.
Berdasarkan buku “Sang Kopyah Simbol Nasionalisme yang Terlupakan” yang diterbitkan oleh DPRD Kabupaten Gresik, disini membahas secara runut bagaimana kopyah masuk ke Indonesia. Karena tidak ada data pasti terkait sejarah awal kopyah atau songkok. Salah satu versi sejarah yang berkembang adalah kopyah mulai menyebar di rumpun Melayu pada abad ke-13, seiring dengan perkembangan Islam di Nusantara.
Dalam versi yang lain yang terdapat dalam “The Origin of the Songkok or Kopyah” karya Rozan Yuno ditulis songkok diperkenalkan pada pedagang Arab, yang juga menyebarkan agama Islam. Pada saat yang sama, dikenal pula serban atau turban. Namun serban dipakai oleh para cendekiawan Islam atau ulama, bukan orang biasa. “Menurut pada ahli,songkok atau kopyah menjadi pemandangan umum di kepulauan Malaya sekitar abad ke-13, saat Islam mulai mengakar” tulis Rozan yang diterbitkan The Brunei Times pada 23 September 20017 lalu. Siapakah pedagang Arab yang menyerbu kawasan Melayau pada abad ke-13 itu? jika dirunut, pada saat itu koloni Arab dari Hadramaut (sebuah lembah di negeri Yaman) mulai berdatangan ke Indonesia.
Keturunan Arab Hadramaut di Indonesia, seperti negara asalnya Yaman, terdiri 2 kelompok besar yaitu kelompok Alawi dan Qabili.
Bagian Pulau Jawa tempat orang Arab mendirikan koloninya yang pertama adalah di mulut selat Madura. Bersama dengan Gresik, koloni Arab tersebut sudah lama ada semenjak abad XV. Untuk yang di Gresik, koloni Arab yang ada di situ mencapai puncak kebesarannya pada 1846. Dan, koloni Arab di Gresik (Gapura) ini sudah memiliki koloni Arab sejak 1932.
Songkok menjadi popular dikalangan India Muslim dan menurut pakar kemudian berangsur-angsur menjadi songkok di dunia Melayu. Menurut sejarawan sastra Melayu-Tionghoa Liaw Yock Fang, dalam manuskrip yang bernomor MS 37083 yang disimpan di perpustakaan SOAS di London, Inggris, songkok telah disebut dalam Syair Siti Zubaidah (1840) “…berbaju putih bersongkok merah…”
Kopyah Sudah Dikenal Sejak Zaman Sunan Giri 

Jika kopyah atau songkok dijelaskan diatas sudah mewarnai Melayu sejak abad ke-13 M, ada versi yang lain bahwa kopyah sudah dikenal sejak zaman Sunan Giri. Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia, menulis bahwa kopyah(peci) tampaknya sudah dikenal di Giri, salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa.
Ketika Raja Ternate Zainal Abidin (1486-1500) belajar Islam di madrasah Giri, dia kembali ke Ternate dengan membawa kopyah atau peci buah tangan. Raja ternate ini juga membawa salah satu ulama dari Jawa yang bernama Tahubahahul untuk menyeberkan Islam di Maluku, dan akhrinya menyebar dan diterima warga.
Pengguna Peci di Indonesia

Sumber : 

  • “Sang Kopyah Simbol Nasionalisme yang Terlupakan” yang diterbitkan oleh DPRD Kabupaten Gresik
  • http:/www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/06/18/nq4r8s-asal-muasal-peci-kopiah-dan-songkok
kopyah Sejarah Gresik

Keep Reading

Gresik United Sukses Raih Poin Penuh Lawan Persekat Tegal Laga Awal Liga 2

Nyalakan Flare Saat Prewedding di Bukit Teletubbies TNBTS Probolinggo, Manajer WO Jadi Tersangka

Bangkitkan Ekonomi Lokal Lewat Jejaring UMKM, Bumdes Yosowilangun Tekankan Kolaborasi

Inilah Spesifikasi Bangkai Pesawat Bekas PD II yang DItemukan Nelayan Panceng

Nelayan dan Babinsa Gresik Berhasil Temukan Bangkai Pesawat Bekas Perang Dunia II

Akselerasi Literasi

Leave A Reply Cancel Reply

Tentang Kami

iniGresik bertekad menjadi media yang suportif, explore potensi dan segala pernak pernik Gresik sebagai kota santri. Mulai wisata kuliner, budaya, industri, sampai kabar & lowongan terintegrasi dalam @inigresik

Facebook Twitter Instagram YouTube WhatsApp Telegram
Berita

Gresik United Sukses Raih Poin Penuh Lawan Persekat Tegal Laga Awal Liga 2

September 10, 2023

Nyalakan Flare Saat Prewedding di Bukit Teletubbies TNBTS Probolinggo, Manajer WO Jadi Tersangka

September 7, 2023

Bangkitkan Ekonomi Lokal Lewat Jejaring UMKM, Bumdes Yosowilangun Tekankan Kolaborasi

August 24, 2023
New Comments
  • Aang Irawan on Nyalakan Flare Saat Prewedding di Bukit Teletubbies TNBTS Probolinggo, Manajer WO Jadi Tersangka
  • Liana on Logo Twitter Diganti Elin Musk, Xwitter Trending, Begini Reaksi Kocak Netizen
  • Kursus Bahasa Jerman di Medan on Anies Baswedan Bertemu dengan Pangeran MBS Saat Haji, Fotonya Diposting di Akun Resmi Kerajaan Arab Saudi
  • Masjid Annur on Daftar Nama Masjid dan Alamatnya di Gresik
Facebook Twitter Instagram Pinterest
  • Komunitas
  • Logo Media Partner IniGresik.Com
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Contact Us
  • Karir
© 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.