INIGRESIK.COM – Banyak riset menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Tidak mengherankan jika saat ini Indonesia menjadi salah satu negara rujukan para pelajar muslim untuk menimba ilmu keagamaan serta mempelajari metode dakwah yang sangat efisien.
terhitung hanya sekitar 2 abad atau sekitar abad ke-14 hingga abad ke-16 Indonesia menjadi negara mayoritas penduduknya beragama Islam yang sebelumnya bertahun-tahun mayoritas beragama Hindu, Budha, serta Atheisme.
Catatan penyebaran agama Islam ini tercatat jelas oleh para sejarahwan dunia salah satunya yang ditulis oleh Ibnu Bathuthah dalam kitab Kanzul Ulul.
BACA JUGA
- Gempa Bumi di Bawean Gresik: Warga Sempat Mengira Suara Gemuruh dari Sound System
- Bocah SD di Gresik Kepergok Curi Motor, Ternyata Sudah Beraksi di Beberapa Lokasi
- Prabowo Resmikan Pabrik Pemurnian Emas Terbesar di Dunia di Gresik
- Pedagang Pasar di Gresik Keluhkan Penurunan Daya Beli Usai Beras SPHP Ditarik dari Pasaran
- Tatapan Mata Picu Pengeroyokan di Tandes, Surabaya, Korban Babak Belur
Alam catatan sejarahnya Ibnu Bathuthan menjelaskan secara terperinci peran besar Wali Songo dalam menyebarkan agama di Nusantara.
Metode dakwah yang santun dan terorganisir, serta pendekatan secara persuasif dengan pembinaan sosial budaya yang diarahkan sesuai syari’at Islam dan meninggalkah hal-hal yang memang tidak sesuai syari’at Islam membuat Wali Songo mendapat perhatian dari masyarakat tak terkecuali dihapusnya sistem kasta yang saat itu banyak berkembang di Masyarakat. Wali Songo merupakan suatu dewan dakwah atau dewan mubaligh.
Apabila salah seorang dari dewan tersebut pergi atau meninggal dunia maka akan diganti oleh wali lainnya.
Dalam perjalanan sejarah Wali Songo melakukan sidang sebanyak tiga kali, pertama pada tahun 1404 M dengan sembilan Wali, kedua pada tahun 1436 M dimana terdapat tiga Wali masuk menggantikan yang wafat, serta pada tahun 1463 M dimana terdapat empat wali masuk menggantikan para wali yang wafat dan para wali yang pergi untuk hijrah dakwah diluar Nusantara.
Menurut KH. Dachlan Abdul Qohar dalam buku Kisah Wali Songo yang ditulis Mbah Rahimsyah, menyebutkan bahwa pada tahun 1466 M, Wali Songo melakukan sidang lagi membahas berbagai hal.
Diantaranya adalah perkara Syeikh Siti Jenar, serta wafatnya dua orang Wali yaitu Maulana Muhammad Al Maghrobi dan Maulana Ahmad Jumadil Kubro, serta masuknya dua orang Wali menjadi anggota Wali Songo. Dalam beberapa catatan sejarah menjelaskan adal lima periodesasi dewan dakwah Wali Songo.
Insya’allah Bersambung…
@wahyufirsyah